Sabtu, 15 Desember 2012

CINTA ITU...






Cinta itu…
Bahagia ketika melihat orang lain bahagia.
Sedih ketika melihat orang lain sedih.
Selalu bersama di saat suka dan duka.
Cinta itu… Sumber kekuatan.

Cinta itu…
Ketika kamu tetap berusaha walau banyak rintangan.
Tidak mudah melupakan walau kadang dilupakan.
Cinta itu… Pantang menyerah.

Cinta itu…
Merasa seakan kamu bagian dari orang lain.
Menerima orang tersebut apa adanya.
Dan tidak berusaha merubah orang tersebut menjadi orang lain.
Cinta itu… Sumber kesatuan.

Cinta itu…
Seganas badai.
Setenang pelangi.
Cinta itu… Sumber nafsu.

Cinta itu…
Kesenangan merencanakan sesuatu bersama-sama.
Kesenangan melakukan sesuatu bersama-sama.
Cinta itu… Sumber kebersamaan.

Cinta itu…
Ketika dunia menjadi lebih cerah di saat kamu duduk di sampingnya.
Ketika dada melayang di saat kamu memegang tangannya.
Cinta itu… Sumber kehangatan.

Cinta itu…
Jujur kepada diri sendiri dan orang lain.
Saling bercerita, saling mendengarkan, dan tidak berpura-pura.
Cinta itu… Sumber realita.

Cinta itu…
Kebebasan mengejar impian, mimpi,  dan cita-cita
Sambil membagi perjalanan menuju kesana dengan orang lain.
Saling mendukung, saling menyemangati, saling bahu-membahu.
Cinta itu… Sumber kesuksesan.

Cinta itu…
Saling memberi dan menerima.
Saling mengerti kebutuhan satu sama lain.
Cinta itu… Sumber berbagi.

Cinta itu…
Tidak membuat dunia berputar
tapi membuat perjalanan di dunia ini menjadi berharga.
Cinta itu… Sumber kebahagiaan.

Cinta itu… Sumber kehidupan.

CINTA ITU… KAMU DAN AKU.
Dan aku masih mencari siapa KAMU… *endingnya teteup*

*) Inspired by Susan P.S.


Jumat, 30 November 2012

TIPS DAN TRIK TES DIV DAN DIII KHUSUS STAN


Alhamdulillah, tes penerimaan DIV dan DIII Khusus STAN ternyata masih dibuka untuk tahun ini. Berhubung lagi banyak waktu luang, maka iseng-iseng buat sedikit uraian tentang pengalaman saya sewaktu mengikuti tes DIV ini.
Tulisan saya ini lebih kepada berbagi pengalaman dan BUKAN sok mengajari karena saya sendiri merasa kurang berkompeten (plus takut menyesatkan), jadi hitung-hitung aja buat menambah masukan bagi Anda dalam menghadapi tesnya besok. :p
Ujian DIV dan DIII Khusus STAN ini berbentuk dua ujian, yaitu ujian kompetensi dan ujian psikotes. Untuk ujian kompetensi saya tidak bisa banyak berbagi cerita, karena ujian ini memang tergantung kepada otak (IQ) masing-masing orang. Yang jelas, manajemen waktu sangat penting dalam ujian ini. Soalnya banyak, tapi waktu sangat sedikit. Anda harus bisa mengatur soal mana dulu yang harus Anda kerjakan.
Kalau menurut pengalaman saya dan dengan mempertimbangkan poin/bobot nilai setiap soal adalah sama, maka soal padanan kata (lawan dan persamaan kata) serta soal tentang grammar Bahasa Inggris adalah soal yang lebih baik dikerjakan pertama kali, karena soal-soal ini memakan waktu yang sedikit (mungkin hanya beberapa detik). Sedangkan soal hitung-hitungan dan soal wacana dalam Bahasa Inggris lebih baik dikerjakan belakangan, karena akan memakan lebih banyak waktu. DAN INGAT! Jangan sampai Anda stuck di satu soal hitungan, biasanya yang pinter suka merasa “tertantang” dan terlalu terlena di soal yang sulit seperti ini. Jangan sampai kepintaran Anda yang merasa tertantang justru membuktikan Anda sebagai orang yang bodoh dalam manajemen waktu. Kalau sudah terlalu lama di satu soal dan tidak bisa menjawabnya, tinggalkan saja soal itu. Ibaratnya, buat apa ngejar2 pacar yang sudah tidak cinta lagi sama kita. Tinggalkan dia dan MOVE ON! *oke, agak ngelantur ini*
Nah! Sekarang kita masuk ke ujian psikotes, suatu ujian yang menguji keadaan psikologis kita, tapi jawabannya bisa DIAKALI dan DISIASATI, aneh kan? Iya!
Jujur, saya tidak terlalu ingat soal-soal apa saja yang ada di psikotes. Seinget saya yang ada itu soal tes Pauli-Kraepelin, gambar pohon dan orang, tes wartegg, kubus yang dibolak-balik, hitung-hitungan matematika dasar, dan yang terakhir itu tes disuruh mengingat inisial benda-benda (entah tes apa namanya).
Berikut ini akan coba saya jabarkan satu persatu:
1. Tes Pauli-Kraepelin
Tes ini bertujuan untuk melihat daya tahan, ketekunan, dan ketelitian peserta tes. Di dalam tes ini akan diberikan kertas segede kertas koran yang penuh dengan angka-angka kecil. Nanti  kita disuruh menjumlahkan angka-angka tersebut dan menuliskan angkat terakhir hasil penjumlahan di sampingnya. Kemudian sang pengawas ujian akan memberikan aba-aba bagi kita untuk memberi garis batas setiap berapa menit sekali (saya lupa tepatnya berapa menit). Dari garis batas tersebut nantinya akan dibuat grafik untuk menilai hasil tes tersebut.
Yang paling penting dalam tes ini adalah kestabilan grafiknya, jangan terlalu jatuh bangun kayak Kristina (oke! garing!). Jadi, kita jangan terlalu semangat di waktu-waktu awal, trus kecapekan pas di waktu akhirr. Lebih baik santai-santai aja di awalnya, sehingga grafik kita tetap stabil sampai akhir. Nanti di seperempat waktu terakhir tes, psikis kita mulai diuji karena kondisi tangan yang sudah capek, biasanya sih mulai menghayal kemana-mana tuh. Itu yang ga boleh terjadi, kita tetap harus fokus dan konsisten, yakinkan diri pasti bisa dan jangan menyerah! Tapi yang jelas, jari kita pasti keriting deh abis ngerjain tes ini. :p
Oia, satu lagi, pas aba-aba terakhir disuruh berhenti, kita harus segera BERHENTI! jangan coba-coba curang dengan terus mengerjakan, hal itu justru membuat kecurangan kita kelihatan sewaktu pemeriksaan hasil tes. Kan aneh klo grafiknya tiba-tiba naik secara signifikan pas dibagian paling akhir doang. (ini sih opini aku sendiri ya, entah benar atau salah kembali lagi kepada Anda)
2. Gambar Pohon dan Orang
a. Gambar Pohon
Biasanya sih dalam tes ini kita disuruh menggambar pohon yang dikotil dan berkambium. Contoh yang paling bagus ya pohon mangga atau apel. Inget! jangan gambar pohon kelapa, karena dia monokotil, walaupun pohon kelapa adalah pohon yang paling gampang untuk digambar.
Beberapa tips untuk menggambar pohon:
-      Usahakan pohon terletak di tengah kertas dan cukup untuk satu ukuran kertas. Gambar pohon dengan ukuran yang sedang/pas, jangan terlalu besar ataupun kecil.
-       Kertas harus dijaga agar tetap rapi. Jangan banyak bekas hapusan! Kertas itu seperti hati, kalau sudah ada goresan, biar dihapus bagaimanapun akan tetap ada bekasnya. Inget tuh!
-      Gambarlah pohon dengan lengkap. Ada batang, buah, daun, cabang, akar, dan bagian-bagian lainnya.  Tapi inget, kuntilanak yang suka nongkrong di pohon ga usah digambar juga sik.
-    Ketika membuat garis, jangan terlalu lemah atau terlalu tegas. Terlalu lemah artinya lembek/ga      berpendirian. Terlalu tegas artinya kaku.
-      Gambar buahnya ga usah terlalu banyak banget, karena hal tersebut menunjukkan Anda ingin cepat    mendapatkan hasil tanpa usaha.
b. Gambar Orang
Dalam tes ini, akan disuruh gambar orang dan dilengkapi dengan umur serta profesi orang yang digambar tersebut. Tips menggambarnya mirip-mirip dengan tips gambar pohon di atas. Yang penting gambarlah orang secara lengkap, panca indera lengkap, detail baju juga lengkap (ikat pinggang, sepatu, pake tas lebih bagus).
Pertanyaan: Apakah cowok harus menggambar cowok dan cewek harus menggambar cewek? Lantas banci juga harus menggambar banci?
Jawaban: Saya nggak tahu! Tapi…… Saya pernah menggambar dua-duanya, cewek dan cowok. Kok   bisa? Ya bisa! Sewaktu tes DIV langsung tahun 2007 untuk lulusan 10% terbaik (agak nyombong dikit), saya gambar cewek dan LULUS-LULUS aja tuh (walau DIV langsung akhirnya ga diakui karena PMK 18 *masih kesel*). Bahkan waktu itu saya gambar cewek ABG ke mall, lengkap dengan rok mini, heels,  beserta pita dan tas cantiknya. -____-“
Nah, gambar yang kedua adalah sewaktu ikut tes DIV yang biasa (akhir tahun 2010), saya menggambar sosok pria dengan profesi sebagai eksekutif muda. Jadi, saya gambar pria lengkap dengan jas, dasi, pantofel, dan tasnya. Toh LULUS juga tuh. jadi ga tau deh ngaruh apa nggak gender yang kita gambar. Tapi lebih amannya sih, gambarlah sesuai gender masing-masing aja kali yah…
3. Tes Matematika Dasar dan Kubus yang Dibolak-balik
Untuk tes ini juga ga bisa banyak memberikan masukan, karena tergantung kemampuan otak dan imajinasi Anda sendiri.
4. Tes Wartegg

Tips dan Trik tes Wartegg:
a. Gambarlah stimulus atau simbol nomor 1, 2, 7, dan 8 dengan gambar-gambar yang bersifat hidup, lentuk, luwes, misalnya bunga, hewan, atau manusia. Sedangkan untuk gambar 3, 4, 5, dan 6 gambarlah dengan gambar yang bersifat benda mati seperti bangunan, pisau, atau lainnya.
b.  Lebih baik menggambar dengan garis tekanan yang agak kuat
c.  Letak gambar sebaiknya di tengah
d. Mulailah menggambar dari nomor 1, 2, 3, lalu selebihnya acak, misalnya 7, 8, 5, 4, dan 6. Menggambar secarat berurutan menunjukkan Anda terlalu kaku, sedangkan jika terlalu acak menunjukkan Anda orang yang susah diatur.
e. Jangan gambar yang sejenis, misal hewan semua atau semuanya pemandangan alam.
f. Klo cowok, jangan mulai gambar dari nomor 5, katanya menunjukkan Anda homo (ga tau apa hubungannya sih..)
g. Untuk tes menggambar (wartegg, orang, dan pohon) alangkah lebih baik jika kita tentukan gambar apa yang mau kita gambar dan latih di rumah sampai hafal tiap goresan gambar, jadi pas hari-H kita tidak bingung lagi.
5. Tes Mengingat Inisial Nama-nama Benda
Saya ga tau ini tes apa namanya, yang jelas nanti Anda akan diberikan list/daftar nama-nama kelompok benda/hewan dan Anda diberi waktu beberapa menit untuk mengingat nama-nama di dalam daftar tersebut. Setelah waktu habis, daftar nama benda tersebut disuruh ditutup, lalu Anda akan diberi pertanyaan-pertanyaan yang misalnya berbunyi: “Benda yang berawalan huruf M termasuk kedalam kelompok apa?”.
Contoh:
Burung:        Nuri, Beo, Elang
Perkakas:    Obeng, Paku, Gergaji
Alat Dapur: Wajan, Piring, Panci
Bunga:         Mawar, Anggrek, Kamboja
Contoh pertanyaan: Nama yang berawalan huruf O termasuk ke dalam kelompok?
a. Burung               c. Alat dapur
b. Perkakas            d. Bunga
Maka, karena yang berawalan O adalah Obeng, maka ia termasuk ke dalam kelompok Perkakas.
Tips: Jangan menghapal semua nama benda secara keseluruhan, tapi hapalkan saja inisialnya karena di dalam daftar tersebut tidak akan ada benda yang berawalan huruf yang sama. Misal: Kelompok Burung: hapalkan saja NBE.

Sekian sedikit cerita pengalamannya. Mohon maaf kalau kurang maksimal, karena blog ini juga ditulis dalam keadaan saya sambil makan di foodcourt tengah mall.
Semoga yang lulus adalah yang telah melakukan usaha yang besar sehingga ia memang pantas untuk lulus. BYE~