Alhamdulillah, tes penerimaan DIV dan DIII Khusus STAN
ternyata masih dibuka untuk tahun ini. Berhubung lagi banyak waktu luang, maka
iseng-iseng buat sedikit uraian tentang pengalaman saya sewaktu mengikuti tes
DIV ini.
Tulisan saya ini lebih kepada berbagi pengalaman dan BUKAN sok
mengajari karena saya sendiri merasa kurang berkompeten (plus takut
menyesatkan), jadi hitung-hitung aja buat menambah masukan bagi Anda dalam
menghadapi tesnya besok. :p
Ujian DIV dan DIII Khusus STAN ini berbentuk dua ujian, yaitu
ujian kompetensi dan ujian psikotes. Untuk ujian kompetensi saya tidak bisa
banyak berbagi cerita, karena ujian ini memang tergantung kepada otak (IQ)
masing-masing orang. Yang jelas, manajemen waktu sangat penting dalam ujian
ini. Soalnya banyak, tapi waktu sangat sedikit. Anda harus bisa mengatur soal
mana dulu yang harus Anda kerjakan.
Kalau menurut pengalaman saya dan dengan mempertimbangkan
poin/bobot nilai setiap soal adalah sama, maka soal padanan kata (lawan dan
persamaan kata) serta soal tentang grammar Bahasa Inggris adalah soal yang
lebih baik dikerjakan pertama kali, karena soal-soal ini memakan waktu yang
sedikit (mungkin hanya beberapa detik). Sedangkan soal hitung-hitungan dan soal
wacana dalam Bahasa Inggris lebih baik dikerjakan belakangan, karena akan
memakan lebih banyak waktu. DAN INGAT! Jangan sampai Anda stuck di satu soal
hitungan, biasanya yang pinter suka merasa “tertantang” dan terlalu terlena di
soal yang sulit seperti ini. Jangan sampai kepintaran Anda yang merasa
tertantang justru membuktikan Anda sebagai orang yang bodoh dalam manajemen
waktu. Kalau sudah terlalu lama di satu soal dan tidak bisa menjawabnya,
tinggalkan saja soal itu. Ibaratnya, buat apa ngejar2 pacar yang sudah tidak
cinta lagi sama kita. Tinggalkan dia dan MOVE ON! *oke, agak ngelantur ini*
Nah! Sekarang kita masuk ke ujian psikotes, suatu ujian yang
menguji keadaan psikologis kita, tapi jawabannya bisa DIAKALI dan DISIASATI,
aneh kan? Iya!
Jujur,
saya tidak terlalu ingat soal-soal apa saja yang ada di psikotes. Seinget saya yang
ada itu soal tes Pauli-Kraepelin, gambar pohon dan orang, tes wartegg, kubus
yang dibolak-balik, hitung-hitungan matematika dasar, dan yang terakhir itu tes
disuruh mengingat inisial benda-benda (entah tes apa namanya).
Berikut ini akan coba saya jabarkan satu persatu:
1. Tes Pauli-Kraepelin
Tes ini bertujuan untuk melihat daya tahan, ketekunan, dan
ketelitian peserta tes. Di dalam tes ini akan diberikan kertas segede kertas
koran yang penuh dengan angka-angka kecil. Nanti kita disuruh menjumlahkan angka-angka
tersebut dan menuliskan angkat terakhir hasil penjumlahan di sampingnya.
Kemudian sang pengawas ujian akan memberikan aba-aba bagi kita untuk memberi
garis batas setiap berapa menit sekali (saya lupa tepatnya berapa menit). Dari
garis batas tersebut nantinya akan dibuat grafik untuk menilai hasil tes
tersebut.
Yang paling penting dalam tes ini adalah kestabilan
grafiknya, jangan terlalu jatuh bangun kayak Kristina (oke! garing!). Jadi,
kita jangan terlalu semangat di waktu-waktu awal, trus kecapekan pas di waktu akhirr.
Lebih baik santai-santai aja di awalnya, sehingga grafik kita tetap stabil
sampai akhir. Nanti di seperempat waktu terakhir tes, psikis kita mulai diuji
karena kondisi tangan yang sudah capek, biasanya sih mulai menghayal
kemana-mana tuh. Itu yang ga boleh terjadi, kita tetap harus fokus dan
konsisten, yakinkan diri pasti bisa dan jangan menyerah! Tapi yang jelas, jari
kita pasti keriting deh abis ngerjain tes ini. :p
Oia, satu lagi, pas aba-aba terakhir disuruh berhenti, kita
harus segera BERHENTI! jangan coba-coba curang dengan terus mengerjakan, hal
itu justru membuat kecurangan kita kelihatan sewaktu pemeriksaan hasil tes. Kan
aneh klo grafiknya tiba-tiba naik secara signifikan pas dibagian paling akhir
doang. (ini sih opini aku sendiri ya, entah benar atau salah kembali lagi
kepada Anda)
2. Gambar Pohon dan Orang
a. Gambar Pohon
Biasanya sih dalam tes ini kita disuruh menggambar pohon yang
dikotil dan berkambium. Contoh yang paling bagus ya pohon mangga atau apel.
Inget! jangan gambar pohon kelapa, karena dia monokotil, walaupun pohon kelapa
adalah pohon yang paling gampang untuk digambar.
Beberapa
tips untuk menggambar pohon:
- Usahakan pohon terletak di tengah kertas dan
cukup untuk satu ukuran kertas. Gambar pohon dengan ukuran yang sedang/pas,
jangan terlalu besar ataupun kecil.
- Kertas harus dijaga agar tetap rapi. Jangan
banyak bekas hapusan! Kertas itu seperti hati, kalau sudah ada goresan, biar
dihapus bagaimanapun akan tetap ada bekasnya. Inget tuh!
- Gambarlah pohon dengan lengkap. Ada batang,
buah, daun, cabang, akar, dan bagian-bagian lainnya. Tapi inget, kuntilanak
yang suka nongkrong di pohon ga usah digambar juga sik.
- Ketika membuat garis, jangan terlalu lemah atau
terlalu tegas. Terlalu lemah artinya lembek/ga berpendirian. Terlalu tegas
artinya kaku.
- Gambar buahnya ga usah terlalu banyak banget,
karena hal tersebut menunjukkan Anda ingin cepat mendapatkan hasil tanpa usaha.
b. Gambar Orang
Dalam tes ini, akan disuruh gambar orang dan dilengkapi
dengan umur serta profesi orang yang digambar tersebut. Tips menggambarnya
mirip-mirip dengan tips gambar pohon di atas. Yang penting gambarlah orang
secara lengkap, panca indera lengkap, detail baju juga lengkap (ikat pinggang,
sepatu, pake tas lebih bagus).
Pertanyaan:
Apakah cowok harus menggambar cowok dan cewek harus menggambar cewek? Lantas
banci juga harus menggambar banci?
Jawaban:
Saya nggak tahu! Tapi…… Saya pernah menggambar dua-duanya, cewek dan cowok. Kok
bisa? Ya bisa! Sewaktu tes DIV langsung tahun 2007 untuk lulusan 10% terbaik
(agak nyombong dikit), saya gambar cewek dan LULUS-LULUS aja tuh (walau DIV
langsung akhirnya ga diakui karena PMK 18 *masih kesel*). Bahkan waktu itu saya
gambar cewek ABG ke mall, lengkap dengan rok mini, heels, beserta pita dan tas cantiknya. -____-“
Nah, gambar yang kedua adalah sewaktu ikut tes DIV yang biasa
(akhir tahun 2010), saya menggambar sosok pria dengan profesi sebagai eksekutif
muda. Jadi, saya gambar pria lengkap dengan jas, dasi, pantofel, dan tasnya.
Toh LULUS juga tuh. jadi ga tau deh ngaruh apa nggak gender yang kita gambar.
Tapi lebih amannya sih, gambarlah sesuai gender masing-masing aja kali yah…
3. Tes Matematika Dasar dan Kubus yang
Dibolak-balik
Untuk tes ini juga ga bisa banyak memberikan masukan, karena
tergantung kemampuan otak dan imajinasi Anda sendiri.
4. Tes Wartegg
Tips dan Trik tes Wartegg:
a. Gambarlah stimulus atau simbol nomor 1, 2, 7, dan
8 dengan gambar-gambar yang bersifat hidup, lentuk, luwes, misalnya bunga,
hewan, atau manusia. Sedangkan untuk gambar 3, 4, 5, dan 6 gambarlah dengan
gambar yang bersifat benda mati seperti bangunan, pisau, atau lainnya.
b.
Lebih baik menggambar dengan garis
tekanan yang agak kuat
c.
Letak gambar sebaiknya di tengah
d. Mulailah menggambar dari nomor 1, 2, 3, lalu
selebihnya acak, misalnya 7, 8, 5, 4, dan 6. Menggambar secarat berurutan
menunjukkan Anda terlalu kaku, sedangkan jika terlalu acak menunjukkan Anda
orang yang susah diatur.
e.
Jangan gambar yang sejenis, misal hewan semua atau semuanya pemandangan
alam.
f. Klo cowok, jangan mulai gambar dari nomor
5, katanya menunjukkan Anda homo (ga tau apa hubungannya sih..)
g. Untuk tes menggambar (wartegg, orang, dan pohon) alangkah lebih baik jika kita tentukan gambar apa yang mau kita gambar dan latih di rumah sampai hafal tiap goresan gambar, jadi pas hari-H kita tidak bingung lagi.
5. Tes Mengingat Inisial Nama-nama Benda
Saya ga tau ini tes apa namanya, yang jelas nanti Anda akan
diberikan list/daftar nama-nama kelompok benda/hewan dan Anda diberi waktu
beberapa menit untuk mengingat nama-nama di dalam daftar tersebut. Setelah
waktu habis, daftar nama benda tersebut disuruh ditutup, lalu Anda akan diberi
pertanyaan-pertanyaan yang misalnya berbunyi: “Benda yang berawalan huruf M
termasuk kedalam kelompok apa?”.
Contoh:
Burung:
Nuri, Beo, Elang
Perkakas:
Obeng, Paku, Gergaji
Alat
Dapur: Wajan, Piring, Panci
Bunga:
Mawar, Anggrek, Kamboja
Contoh
pertanyaan: Nama yang berawalan huruf O termasuk ke dalam kelompok?
a.
Burung c. Alat dapur
b.
Perkakas d. Bunga
Maka,
karena yang berawalan O adalah Obeng, maka ia termasuk ke dalam kelompok
Perkakas.
Tips:
Jangan menghapal semua nama benda secara keseluruhan, tapi hapalkan saja
inisialnya karena di dalam daftar tersebut tidak akan ada benda yang berawalan
huruf yang sama. Misal: Kelompok Burung: hapalkan saja NBE.
Sekian sedikit cerita pengalamannya. Mohon maaf kalau kurang
maksimal, karena blog ini juga ditulis dalam keadaan saya sambil makan di
foodcourt tengah mall.
Semoga yang lulus adalah yang telah melakukan usaha yang
besar sehingga ia memang pantas untuk lulus. BYE~